Selasa, 20 Oktober 2009

Menulis buku anak itu mudah?

"Menulis buku anak itu mudah?"
Sering terdengar ungkapan tersebut dari beberapa orang yang sedang belajar menulis atau ingin mencoba menjadi penulis. Pernah seorang teman berkata, "Ran, saya mau kirim naskah cerita anak ya, soalnya naskah cerita anak kan paling mudah," Saat itu, saya tidak menyanggah ungkapannya, mungkin ungkapannya ada benarnya karena karakteristik tulisan untuk anak-anak terlihat lebih mudah. Setiap halaman jumlah kalimatnya sedikit, bahkan bisa satu baris kalimat dengan jumlah kata yang dibatasi. Tema-temanya pun mudah ditemui, seperti tema keagamaan, pendidikan umum, kebiasaan baik, dll. Namun, saya juga tidak menganggap menulis buku anak itu mudah, karena walaupun saya sudah cukup lama menulis buku anak--mulai serius menulis buku anak tahun 2003-- tapi, saya masih tetap mendapatkan kesulitan, bahkan kritikan tajam dari editor buku anak. Sebagai editor pun, saya sering menemukan penulis-penulis buku remaja atau dewasa yang mencoba untuk menulis buku anak mengalami kesulitan, terlihat dari gaya bahasa yang masih dewasa dan menggurui, kalimat yang panjang dan sulit dimengerti anak-anak, atau gaya penceritaan yang membosankan, dan lain-lain.
Sebenarnya apa sih yang harus dikuasai oleh seorang penulis buku anak?
Berdasarkan obrolan-obrolan ringan dengan sesama penulis buku anak, salah satu faktor penting yang harus dikuasai oleh seorang penulis buku anak yaitu menguasai psikologi anak, mengetahui kebutuhan anak-anak, juga kreativitas dalam menyajikan materi dalam bacaan anak. Mungkin masih banyak faktor lain yang harus dikuasai oleh seorang penulis buku anak. Namun, saya hanya menuliskan faktor penting yang saya ketahui. Mungkin, ada yang tahu lebih banyak tentang faktor lainnya, silakan ditambahkan.
Nah, dari uraian di atas, jelas saya tidak bisa menganggap bahwa menulis buku anak itu mudah, karena saya tidak mudah untuk menguasai psikologi anak. Saya sempat mengajar di TK selama satu tahun untuk mengetahui keseharian anak dan psikologi anak, tapi hal tersebut tidak cukup. Kita harus juga selalu intens bergaul dengan anak-anak. Selain itu, kreativitas dan keterampilan menulis harus terus diasah. Kreativitas bisa diasah dengan banyak melihat buku-buku anak yang sudah terbit, mempelajari mainan-mainan anak. Keterampilan menulis bisa diasah dengan cara banyak membaca buku untuk anak-anak, mengetahui kosa kata yang cocok untuk anak, dll.
Bagi saya, menulis buku anak tidaklah mudah, karena sampai saat ini saya masih terus belajar dan mencoba meningkatkan kemampuan saya. Bagaimana dengan Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar