Rabu, 28 Oktober 2009

Susu Coklat by Netral

Jalan panjang lika liku berlubang berbatu-batu kulalui demi kamu
Hujan badai angin topan geledek Guntur beradu kulewati demi kamu

Serigala ular kobra, buaya ikan piranha kuhadapi demi kamu
Seribu satu rintangan, berbagai macam halangan kujalani untukmu

Reff:
Susu hangat rasa coklat, kesukaanku
Susu hangat rasa coklat, kegemaranku
Susu hangat rasa coklat, kesukaanku
Susu hangat rasa coklat, kegemaranku
Susu hangat rasa coklat, kesukaanku
Susu hangat rasa coklat, kegemaranku

Susu hangat rasa coklat, kesukaanku !

Senin, 26 Oktober 2009

Ilustrasi Buku Anak


Pernah melihat sebuah buku anak?
jujur, coba katakan apa yang paling menarik ketika melihat sebuah buku anak!
Tampilannya.
Desainnya.
Ilustrasinya.
Ceritanya.
Tata letak naskahnya.
Yeaaah, buku anak memang sangat menarik.
Menurut saya, tidak hanya bagi anak-anak.
Tapi juga bagi pembaca dewasa.
Dalam penyusunan buku anak, yang pertama harus dipikirkan selain naskah yaitu tampilan yang menarik.
Anak-anak sangat menyukai gambar-gambar.
Anak-anak juga suka warna-warna yang menarik.
Anak-anak kesulitan membaca dan memahami teks jika teksnya kecil dan tidak menarik.
Oleh karena itu, pemilihan font pun harus disesuaikan untuk anak-anak.
Berbicara tentang ilustrasi buku anak, saat ini banyak sekali jenis.
Dalam obrolan ringan, saya sering menyebutnya gaya ilustrasi, bisa gaya manga, gaya kartun jepang, gaya kartun disney, gaya kartun eropa, dan masih banyak lagi gaya yang bisa ditiru, atau bahkan bisa membuat gaya sendiri.
Yang jelas, ilustrasi buku anak harus menarik.
Untuk buku balita, objek ilustrasi harus tunggal.
Untuk buku anak yang lebih besar, objek ilustrasi bisa lebih detail.
Yang jelas, ilustrasi-ilustrasi tersebut dapat menyampaikan pesan tersirat yang dalam sebuah teks.
Seorang penulis buku anak, bisa juga ikut berperan dalam pemilihan ilustrasi yang cocok untuk naskah yang ditulisnya. Ada beberapa penulis buku anak yang memiliki ilustrator yang dipilihnya khusus untuk buku-bukunya. Salah satunya yang saya tahu, Mbak Arleen Amidjaya. Beliau biasanya memilih ilustrator untuk buku-bukunya. Melihat ilustrasi buku anak juga bisa memberikan ide-ide lho buat seorang penulis. Ketika melihat ilustrasi yang menarik, bisa juga memicu tumbuhnya ide penulisan sebuah buku. Karena itu, seorang penulis buku anak jangan alergi melihat, mengamati, dan mempelajari ilustrasi buku anak. Syukur-syukur bisa mengilustrasi buku anak seperti para penulis buku anak di luar negeri.Hehehe, kalo saya sih jujur belum bisa mengilustrasi, dan saya pikir sudah ada orang yang ahli melakukannya. Jadi, saya hanya sebatas mengapresiasi saja dan mengagumi karya-karya ilustrator buku anak. Untuk para ilustrtaor buku anak, teruslah berkreasi sehingga bisa menampilkan karya-karya ilustrasi yang luar biasa. Penulis dan ilustrator dapat bersinergi menghasilkan karya yang mengagumkan.

Bekal Buat Si Kecil

Hehehe...nyyoba-nyoba resep sederhana yang saya temukan di sebuah blog, maaf saya lupa nama blognya, cocok buat ibu-ibu muda yang mesti nyiapin bekal buat si kecil. Oh iya, tadi nggak difoto karena kamera lagi dibawa suami keluar kota. So, ntar-ntar kalo sempet bikin lagi, saya foto deh. Judulnya Bunga Kol Goreng, siiip, yuk kita masak.

Bunga Kol Goreng
Bahan
Bunga kol 250 gr
Telur ayam 1 btr
Susu kedelai 150 ml
Merica bubuk 1/2 sdt
Garam bubuk 1/2 sdt
Tepung terigu 100 gr
Minyak goreng secukupnya

Pelengkap: Saus sambal secukupnya

Cara membuat
1. POtong bunga kol sesuai kuntum, lalu rendam dalam air garam selama 15 m3nit, tiriskan
2. Campur tepung terigu + merica + telur + susu kedelai = aduk rata.
3. Celupkan bunga kol ke dalam adonan tepung, lalu lumuri tepung maizena.
4. Goreng
5. Sajikan

Berhubung adonannya masih ada, dan kebetulan aku punya jamur putih dan cumi-cumi. Aku masukin aja ke adonan dan ikutan digoreng. Hasilnya yummy banget... Hehehe...maksudnya jadi ada beberapa variasi. Makanan ini cocok banget buat anak-anak yang nggak suka sayuran, soalnya rasa bunga kolnya jadi enak banget setelah dilapisi tepung dan digoreng. Selamat mencoba, deh.

Rabu, 21 Oktober 2009

Manfaat Dongeng Untuk Anak-Anak

Anak-anak yang sering didongengi biasanya tumbuh menjadi anak yang lebih pandai, lebih tenang, lebih terbuka, dan lebih seimbang jika dibandingkan dengan anak-anak yang tidak didongengi –demikian kesimpulan tiga orang peneliti berkebangsaan Jerman (H.G. Wahn, W. Hesse, dan U.Schaefer di dalam Suddeutsche Zeitung, 24 Juni 1980). Lebih lanjut mereka mengemukakan bahwa imajinasi, perbendaharaan kata, daya ingat, dan cara berbicara, berkembang sesuai dengan kesan-kesan pendengaran dan pengamatan yang diterima anak melalui dongeng. Karena itu, penyuguhan gambar pada zaman modern melalui televisi, buk komik, dan ceritaberambar tidak mengurangi peranan dongeng sebagai bagian yang penting di dalam pendidikan. Dongeng mampu bertahan sampai berabad-abad karena dongeng memang merupakan cerita terbaik di dunia.
Tentu saja tergantung bagaimana mengisahkannya.

Banyak sekali kumpulan dongeng yang lebih menonjolkan gambar-gambar daripada kalimatnya. Sesungguhnya, kalimat memegang peranan penting dalam suatu cerita. Terjemahan yang kuat, langsung dan jenaka dari Charles Perrault, Hans Andersen, atau Jakob dan Wilhelm Grimm, berbeda sekali dengan versi manis legit yang dapat dijumpai di banyak buku dongeng. Menerjemahkan dongeng ---baik yang ditulis olehIbsen, Andersen, atau Collodi –seharusnya sama halnya dengan menerjemahkan para penulis besar.

Penulis berinvestasi, kenapa tidak?

Sebagai seorang penulis, saya suka menemukan hal-hal baru. Saya ingin banyak bereksplorasi dengan berbagai macam bentuk tulisan. Saya juga ingin mengikuti berbagai pelatihan menulis namun ternyata semua aktivitas tersebut memerlukan uang yang cukup besar. Saya ingin memiliki investasi yang bisa menghasilkan uang yang dapat menunjang kegiatan saya. Sebenarnya, sebagai penulis tentunya punya pendapatan yang bisa terus-menerus dari royalti buku namun tentunya jumlahnya tidak terlalu besar. Oleh karena itu, saya mencari usaha atau bisnis yang bisa menghasilkan income yang besar. Berbagagi bisnis sudah saya coba, mulai dari berjualan sepatu, berjualan buku, dan lain-lain. Namun, hasilnya tidak terlalu sesuai harapan. Akhirnya, saya menemukan formula bisnis yang saya yakin bisa membantu saya dalam meraih impian-impian saya. Saya ingin menjadi penulis yang tidak mengkhawatirkan masalah-masalah kebutuhan sehari-hari. Saya ingin bebas secara finansial dan dapat dengan bebas mengeksplorasi kemampuan saya. Melalui formula bisnis ini saya yakin, impian-impian saya bisa tercapai. Formula bisnis ini membantu saya untuk mendapatkan passive income dengan cara yang lebih realistis.
Jika Anda tertarik untuk memiliki passive income dan mendapatkan kebebasan finansial, silakan klik link di bawah ini.
http://www.formulabisnis.com/?id=sherani

Selasa, 20 Oktober 2009

Menulis buku anak itu mudah?

"Menulis buku anak itu mudah?"
Sering terdengar ungkapan tersebut dari beberapa orang yang sedang belajar menulis atau ingin mencoba menjadi penulis. Pernah seorang teman berkata, "Ran, saya mau kirim naskah cerita anak ya, soalnya naskah cerita anak kan paling mudah," Saat itu, saya tidak menyanggah ungkapannya, mungkin ungkapannya ada benarnya karena karakteristik tulisan untuk anak-anak terlihat lebih mudah. Setiap halaman jumlah kalimatnya sedikit, bahkan bisa satu baris kalimat dengan jumlah kata yang dibatasi. Tema-temanya pun mudah ditemui, seperti tema keagamaan, pendidikan umum, kebiasaan baik, dll. Namun, saya juga tidak menganggap menulis buku anak itu mudah, karena walaupun saya sudah cukup lama menulis buku anak--mulai serius menulis buku anak tahun 2003-- tapi, saya masih tetap mendapatkan kesulitan, bahkan kritikan tajam dari editor buku anak. Sebagai editor pun, saya sering menemukan penulis-penulis buku remaja atau dewasa yang mencoba untuk menulis buku anak mengalami kesulitan, terlihat dari gaya bahasa yang masih dewasa dan menggurui, kalimat yang panjang dan sulit dimengerti anak-anak, atau gaya penceritaan yang membosankan, dan lain-lain.
Sebenarnya apa sih yang harus dikuasai oleh seorang penulis buku anak?
Berdasarkan obrolan-obrolan ringan dengan sesama penulis buku anak, salah satu faktor penting yang harus dikuasai oleh seorang penulis buku anak yaitu menguasai psikologi anak, mengetahui kebutuhan anak-anak, juga kreativitas dalam menyajikan materi dalam bacaan anak. Mungkin masih banyak faktor lain yang harus dikuasai oleh seorang penulis buku anak. Namun, saya hanya menuliskan faktor penting yang saya ketahui. Mungkin, ada yang tahu lebih banyak tentang faktor lainnya, silakan ditambahkan.
Nah, dari uraian di atas, jelas saya tidak bisa menganggap bahwa menulis buku anak itu mudah, karena saya tidak mudah untuk menguasai psikologi anak. Saya sempat mengajar di TK selama satu tahun untuk mengetahui keseharian anak dan psikologi anak, tapi hal tersebut tidak cukup. Kita harus juga selalu intens bergaul dengan anak-anak. Selain itu, kreativitas dan keterampilan menulis harus terus diasah. Kreativitas bisa diasah dengan banyak melihat buku-buku anak yang sudah terbit, mempelajari mainan-mainan anak. Keterampilan menulis bisa diasah dengan cara banyak membaca buku untuk anak-anak, mengetahui kosa kata yang cocok untuk anak, dll.
Bagi saya, menulis buku anak tidaklah mudah, karena sampai saat ini saya masih terus belajar dan mencoba meningkatkan kemampuan saya. Bagaimana dengan Anda?